Rabu, 31 Desember 2014

Posko Daerah Digabung, Surabaya Jadi Koordinator

Kamis, 01/01/2015 14:25 WIB


AirAsia Ditemukan


Imam Wahyudiyanta - detikNews






Surabaya - Untuk memudahkan koordinasi, posko daerah yang menangani korban pesawat AirAsia QZ8501 digabung. Surabaya didaulat menjadi koordinatornya.

"Posko Surabaya gabung dengan posko Kota/Kabupaten biar mudah koordinasinya. Surabaya jadi koordinatornya," ujar Humas Pemkot Surabaya M Fikser kepada detikcom di Polda Jatim, Kamis (1/1/2015).


Fikser mengatakan, posko yang digabung adalah posko Surabaya, Malang, dan Pasuruan. "Kediri belum gabung," lanjut Fikser.


Malang sendiri mempunyai 36 warga yang turut menjadi korban, sementara Pasuruan 6 orang. Dengan penggabungan ini, kata Fikser, selain koordinasi lebih mudah, penyampaiam informasi juga akan lebih mudah dan cepat.


"Penanganan terhadap keluarga dan jenazah sudah pasti akan lebih mudah," tandas Fikser.




Simak perkembangan terbaru evakuasi korban Air Asia QZ 8501 di "REPORTASE TERBARU" TRANS TV, Pukul 11.00 WIB, 12.45 WIB, 14.00 WIB, 15.00 WIB dan 15.30 WIB.

(iwd/rvk)


Ikuti perkembangan detik demi detik upaya pencarian AirAsia QZ8501 disini.








Foto Video Terkait












Sponsored Link


Twitter Recommendation



Redaksi: redaksi[at]detik.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


Arus Kuat, Pencarian Korban AirAsia Diperlebar ke arah Timur Selat Karimata

Kamis, 01/01/2015 14:24 WIB


AirAsia Ditemukan


Nur Khafifah - detikNews





Jakarta - Basarnas dan TNI AL terus mencari korban AirAsia QZ8501. Pencarian yang tadinya dipersempit, siang ini kembali diperlebar dikarenakan cuaca di laut di lokasi pencarian masih buruk.

Kepala Departemen Operasi Mayor Cahyo menunjukkan beberapa lokasi pencarian kepada awak media. "Ini jaraknya sampai sini," ujarnya sambil menunjuk peta, Kamis (1/1/2015). Titik yang dimaksud Cahyo adalah perairan di antara Selat Karimata dan Laut Jawa.


Apakah pencarian akan diperluas?


"Iya, mungkin korban terbawa arus karena ombak gelombang besar. Jadi kita sisir kearah timur Area IV," jelas Cahyo.


Pantauan cuaca dari KRI Yos Sudarso saat ini masih buruk. Terlihat awan gelap, gelombang tinggi dan angin kencang masih terjadi.




Simak perkembangan terbaru evakuasi korban Air Asia QZ 8501 di "REPORTASE TERBARU" TRANS TV, Pukul 11.00 WIB, 12.45 WIB, 14.00 WIB, 15.00 WIB dan 15.30 WIB.

(spt/try)


Ikuti perkembangan detik demi detik upaya pencarian AirAsia QZ8501 disini.








Foto Video Terkait












Sponsored Link


Twitter Recommendation



Redaksi: redaksi[at]detik.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


Begini Sibuknya Posko Pencarian AirAsia di Lanud Pangkalan Bun






Pangkalan Bun - Pangkalan Udara (Lanud) Iskandar di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, ditetapkan sebagai posko gabungan pencarian AirAsia QZ8501 setelah dipastikan pesawat rute Surabaya-Singapura itu jatuh di sektor V sekitar Selat Karimata. Bagaimana kesibukan di posko tersebut?

Pengamatan detikcom di lokasi, Kamis (1/1/2015), pusat perhatian utama di posko ini adalah landasan udara tempat pesawat-pesawat dan helikopter hilir mudik dalam misi evakuasi sejak pencarian dimulai pada Minggu (28/12) lalu.


Pesawat dan heli beragam jenis ‎itu sibuk dalam proses evakuasi yang melibatkan pasukan penyelam, paskas TNI AL, penerbang-penerbang TNI AU, Basarnas, PMI dan lainnya. Jarak landasan udara ini dengan titik evakuasi di tengah laut sejauh 120 nautical mile. (1 nautical mile sama dengan 1,86 km).


Polanya adalah pesawat/heli akan menuju lokasi pencarian di tengah laut untuk mengangkat jenazah dari beberapa kapal perang‎ (KRI). Jenazah lalu dibawa ke Lanud untuk dikirimkan ke RSUD Sultan Imanuddin. Di rumah sakit jenazah dimasukkan di peti jenazah lalu dikirim ke Surabaya melalui lanud.


Namun misi tak selalu berjalan mulus, tidak semua pesawat atau heli itu berhasil mengevakuasi jenazah dari KRI. Bahkan, sebagian pesawat justru gagal mencapai lokasi karena cuaca yang sangat buruk dan bisa membahayakan tim penyelamat.


Selain landasan udara, di posko ini terdapat ruang utama yang jadi tempat penyebaran informasi. Di sini puluhan wartawan termasuk media-media dari luar negeri‎ mengupdate terus informasi pencarian AirAsia QZ8501 yang kini masuk hari kelima.


Sementara itu di bagian halaman lanud, berdiri tenda-tenda besar di antaranya milik TNI, BPBD, Pemda dan lainnya. Termasuk tenda-tenda kecil dari relawan baik yang menyediakan informasi hingga dukungan logistik alias makanan bagi relawan dan media.


‎Seluruh operasi di Lanud ini berada di bawah komando Deputi Bidang Potensi Basarnas Marsekal Madya Sunarbowo Sandi sebagai SAR Mission Cordinator Pangkalan Bun. Beberapa pejabat setempat juga kerap hadir di lokasi, baik dari pemda, kepolisian maupun TNI.


Hingga hari ini pukul 13.55 WIB, total sudah 7 jenazah yang berhasil dibawa ke Lanud Iskandar dari proses evakuasi di tengah laut. Sebanyak 6 sudah diterbangkan ke Surabaya dan satu masih berada di RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun.






(Foto: M Iqbal/detikcom)







Simak perkembangan terbaru evakuasi korban Air Asia QZ 8501 di "REPORTASE TERBARU" TRANS TV, Pukul 11.00 WIB, 12.45 WIB, 14.00 WIB, 15.00 WIB dan 15.30 WIB.

(iqb/try)


Ikuti perkembangan detik demi detik upaya pencarian AirAsia QZ8501 disini.








Foto Video Terkait




Redaksi: redaksi[at]detik.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


Bakesbangpol Malang Rilis Korban AirAsia QZ8510 Jadi 36 Orang






Malang - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang kembali merilis data warganya menjadi penumpang pesawat AirAsia QZ8510 yang nahas.

Dari sebelumnya berjumlah 30 orang, kini bergerak menjadi 36 penumpang. Berikut nama-nama korban AirAsia QZ8510:


1. Bob Hartanto Wijaya

2. Kwee Indar Prasetyo Wijaya

3. Ekawati Ligo, mereka warga Jalan Puncak Trikora U1/9 RT07/RW07, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

4. Lindawati Anggara

5. Cindy Clarissa Soetjipto

6. Kevin Alexander Soetjipto yang sudah terindentifikasi jasadnya.

7. Rudy Soetjipto mereka warga Jalan Terusan Tinombala Nomor 15 RT02/RW01, Kota Malang.

8. Eko Widjaya

9. Alfred Widjaya

10.Marilyn Widjaya

11.Wiliam Widjaya

12.Susandhini Liman mereka warga Jalan Perum Pondok Blimbing Indah Blok K2 No 36 RT08/RW11 Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing.

13.Finna Handayani

14.Rony Handoyo

15.Aris Sutanto

16.Wen Octaria mereka warga Jalan Pasar Besar 121 RT/RW003, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen.

17.Gusti Made Bobbi Sidharta

18.Gusti Ayu Made Keisha

19.Donna Indah Nurwatie

20.Gusti Ayu Putriyan mereka warga Jalan Simpang Gading Kasri No 16, Kota Malang.

21.Djarot Biantoro

22.Kevin Biantoro

23.Ernawati mereka Jalan Jeruk Nomor 12 RT002/RW005, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen.

24.Darmaji

25.Kartika Dewi

26.Yonata Subastian

27.Samuel Joyo Sentosa mereka warga Jalan Achmad Yani 110, RT02/RW10, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing.

28.Alain Oktavianus

29.Angelia Ong

30.Edward Febriantus

31.Sukiatna Haripin

32.Deni Oktavianus

33.Andrian Noventus mereka warga Perum Istana Dieng Tengah I No 6A Kota Malang.

34.Nanang Priyo Widodo warga Jalan Janti Selatan VIII No 19, RT002/RW006, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun.

35. Vicensia Sri Andrijani warga Jalan Urip Sumoharjo Blok F No 13 Kota Malang.

36. Monica Wahyuni warga Jalan Brigjen Slamet Riyadi RT001/RW010, Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen.


Kasi Kedaruratan dan Bencana Bakesbangpol Kota Malang Sugeng Hari Purwanto mengatakan, perubahan jumlah warga yang menumpang pesawat AirAsia QZ8510 ini hasil dari singkronisasi dengan data yang dimiliki oleh Dispendukcapil Kota Malang.


"Data final menjadi 36 orang,ini hasil pencocokkan yang dilakukan bersama Dispendukcapil dan sudah resmi disampaikan kepada walikota," kata Sugeng Hari kepada wartawan, Kamis (1/1/2015).


Dia menambahkan, Dispendukcapil telah mengantongi 33 orang menumpang pesawat tersebut, kemudian ditambah dengan tiga penumpang lain yang tercatat sebagai warga Kota Malang.


Mereka adalah Lindawati Anggara, Darmaji, dan Vicensia Sri Andrijani.


"Data ini sudah final, penambahan hanya tiga orang dari data yang dimiliki Dispendukcapil 30 orang sebelumnya," imbuh dia.


Dia melanjutkan, sebelum sudah dilakukan verifikasi terkait kevalidan data tersebut. Dengan menghubungi kerabat atau orang dekat dari identitas para penumpang itu. "Sudah kami verifikasi untuk memvalidkan data," sambungnya.


Pemkot Malang juga mendirikan posko dari Rumah Sakit Bhayangkara untuk memantau langsung perkembangan.




Simak perkembangan terbaru evakuasi korban Air Asia QZ 8501 di "REPORTASE TERBARU" TRANS TV, Pukul 11.00 WIB, 12.45 WIB, 14.00 WIB, 15.00 WIB dan 15.30 WIB.

(rvk/rvk)


Ikuti perkembangan detik demi detik upaya pencarian AirAsia QZ8501 disini.








Foto Video Terkait




Redaksi: redaksi[at]detik.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


Kemenhub: Dugaan Positif Morfin, Pilot AirAsia Dites Lanjut di Jakarta

Staf Khusus Kemenhub M Djuraid mengatakan pilot AirAsia rute Cengkareng-Denpasar diduga positif morfin. Dirut AirAsia Sunu Widyatmoko mengatakan pilot itu baru keluar dari RS dan mengkonsumsi obat yang hasilnya bisa positif narkoba. Apa respons Kemenhub?

"Dari tim Balai Kesehatan Penerbangan melakukan pemeriksaan, positif morfin, akan kita buktikan lagi pada pemeriksaan lanjutan di Balai Kesehatan Penerbangan di Jakarta," jelas Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (1/1/2014) tentang pernyataan Dirut AirAsia Sunu Widyatmoko bahwa pilot yang diduga positif tersebut mengkonsumsi obat batuk flu.


Djuraid mengatakan Kemenhub melalui Balai Kesehatan Penerbangan Kemenhub dan Inspektur Kelaikan Udara Kemenhub melakukan pemeriksaan acak pada para pilot di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Pemeriksaan dilakukan untuk pilot baik yang dari Denpasar atau tiba di Denpasar.


Kemudian didapatkan pilot AirAsia berinisial FI yang baru mendarat dengan pesawat AirAsia QZ 7510 rute Cengkareng-Denpasar dari pukul 06.00 WIB dan mendarat pukul 08.50 Wita, yang dites dan diindikasikan positif morfin.


"Selanjutnya yang bersangkutan tidak diizinkan terbang. Karena dia akan terbang lagi dengan QZ 7511 Denpasar-Cengkareng. Dia akan mengalami pemeriksaan lebih lanjut di Balai Kesehatan Penerbangan di Jakarta," jelas Djuraid.


Sebelumnya, Presdir AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko menggelar jumpa pers di Crisis Center di Mapolda Jawa Timur. Namun yang disampaikannya tidak ada kaitannya dengan hilangnya pesawat AirAsia QZ8501. Melainkan, ingin mengklarifikasi kabar salah satu pilot AirAsia diketahui positif narkoba usai menjalani tes dengan sistem acak yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.


"Saya ingin klarifikasi bahwa terkait berita di televisi, bahwa salah satu pilot kami dalam random tes yang dilakukan oleh kementerian perhubungan. Hasilnya positif dan konsekuensinya nggak boleh terbang," ujar Sunu Widiyatmoko, Kamis (1/1/2014).Next



Halaman 1 2




Simak perkembangan terbaru evakuasi korban Air Asia QZ 8501 di "REPORTASE TERBARU" TRANS TV, Pukul 11.00 WIB, 12.45 WIB, 14.00 WIB, 15.00 WIB dan 15.30 WIB.

(imk/try)


Ikuti perkembangan detik demi detik upaya pencarian AirAsia QZ8501 disini.








Foto Video Terkait




Redaksi: redaksi[at]detik.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


Putusan MK Jadi Biang Kerok Gembong Narkoba Tak Kunjung Didor


Gedung Mahkamah Konstitusi (ari saputra/detikcom)

Jakarta - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan peninjauan kembali (PK) lebih dari sekali, menjadi sumber masalah karena menyebabkan gembong narkoba tidak kunjung didor. Ketidaktegasan jaksa juga menjadi sumber masalah kedua karena tidak paham dengan KUHAP.

"Ada dua penyebabnya yaitu putusan MK telah menimbulkan celah hukum yang tidak baik yaitu terpidana narkoba menggunakannya untuk menunda-nunda eksekusi. Kedua, ketidaktegasan jaksa karena pasal 268 ayat 1 KUHAP telah tegas mengatur bahwa pengajuan PK tidak menunda eksekusi, apalagi PK yang diajukan lebih dari 1 kali," kata ahli hukum tata negara Dr Bayu Dwi Anggono saat berbincang dengan detikcom, Kamis (1/1/2015).


MK melalui putusan Nomor 34/PUU-XI/2013 pada 6 Maret 2014 telah membatalkan Pasal 268 ayat 3 KUHAP yang sebelumnya PK hanya dapat dilakukan 1 kali. Pembatalan pasal itu atas permohonan Antasari Azhar yang memohon bisa mengajukan PK berkali-kali atas dasar adanya penemuan bukti baru berdasar ilmu pengetahuan. Antasari terkaget-kaget dengan putusan MK itu karena melebihi dari apa yang dimintanya.


"Harus diakui dan kita tidak bisa menutup mata pembatalan Pasal 268 ayat (3) KUHAP telah memberikan dampak ketidakpastian hukum yg secara nyata terjadi di aparat penegak hukum dalam melakukan eksekusi karena para gembong narkoba memanfaatkan sarana tersebut walaupun tanpa dasar yg jelas mereka mengajukan PK lebih dari 1 kali hanya untuk sekedar menunda-nunda eksekusi," cetus Bayu.


Solusinya, perlu dilakukan pengujian ulang dan MK perlu merevisi ulang putusan sebelumnya. Penguji bisa menguji aturan baru MK yang mengatur permintaan peninjauan kembali tidak dibatasi dengan suatu jangka waktu terhadap Pasal 28D ayat 1 UUD 1945.


"MK seharusnya terbuka untuk memperbaiki putusan sebelumnya yang secara nyata menimbulkan kerugian bagi penegakan hukum terutama penegakan hukum atas kejahatan narkoba. Lagipula MK sudah pernah mengkoreksi suatu putusan yang pernah dijatuhkan dengan putusan lainnya sebagimana saat MK menyatakan pilkada tanpa calon perseorangan," bebernya.


Adapun terkait Jaksa Agung yang tidak paham dengan konsep KUHAP, maka perlu ketegasan dari pemerintah untuk segera melaksanakan amar perintah pengadilan. Ke depan, perlu segera disahkan RUU KUHAP terkait PK satu kali ini.


"Jaksa agar bertindak sesuai hukum acara yang telah diatur dalam pasal 268 ayat 1 KUHAP yaitu segera mengeksekusi terpidana narkoba yang berusaha menunda-nunda eksekusi mati dengan mengajukan Pk lagi," pungkas pengajar Universitas Jember ini.


Sementara itu, Mahkamah Agung (MA) telah mengeluarkan Surat Edaran MA Nomor 7 Tahun 2014 yang ditandatangani Ketua MA Hatta Ali pada Rabu (31/12) kemarin. MA menegaskan PK hanya sekali dan mengesampingkan keputusan MK karena bertentangan dengan UU Kekuasaan Kehakiman dan UU Mahkamah Agung.


"Bagus, buat pegangan pengadilan di bawah supaya tidak ragu-ragu apabila ada yang mengajukan PK kedua kali atau lebih, langsung tidak diterima dan tidak perlu dikirim ke MA," kata guru besar Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Dr Komariah Emong Sapardjaja.




Simak perkembangan terbaru evakuasi korban Air Asia QZ 8501 di "REPORTASE TERBARU" TRANS TV, Pukul 11.00 WIB, 12.45 WIB, 14.00 WIB, 15.00 WIB dan 15.30 WIB.

(asp/rvk)


Ikuti perkembangan detik demi detik upaya pencarian AirAsia QZ8501 disini.






Foto Terkait




Redaksi: redaksi[at]detik.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


Terbang Lebih Lama, Hercules Jadi Andalan Pencarian Visual QZ8501






Jakarta - Pesawat Hercules TNI AU digunakan untuk mencari Pesawat AirAsia QZ8501 walau tidak memiliki kemampuan SAR yang spesifik. Hercules digunakan karena kemampuan terbangnya yang cukup lama.

"Karena mampu terbang jauh atau long range, bisa sampai 12 jam. Keunggulannya itu, lebih panjang waktu terbangnya, (pesawat) yang lain udah pulang (ketika pencarian), kita belum. CN 8 jam, Boeing 4-5 jam tapi dia kan cepat, 4 jamnya Boeing itu 6 jamnya Hercules," ujar Pilot Hercules yang ikut dalam pencarian AirAsia, Letkol Pnb IG Putu D.


Hal tersebut diungkap Putu di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (31/12/2014). Ada 3 Hercules dari Skuadron 31 dibawah pimpinan Letkol Pnb Purwanto yang digunakan dalam misi SAR AirAsia ini, yaitu Hercules A-1319, A-1320, dan A-1323.


Putu yang merupakan instruktur penerbang itu mengatakan bahwa pengadaan pesawat-pesawat Hercules yang digunakan dalam operasi SAR dilakukan pada kisaran waktu 1982-1983. Hercules merupakan jenis pesawat pengangkut, baik untuk pasukan maupun kargo.


Pemilihan pencarian Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu dengan jalur udara dilakukan untuk mempercepat waktu penemuan. Menurut Putu, sebenarnya pesawat yang lost contact bisa dicari lewat ELT yang dapat dilacak dari pesawat lain yang mencarinya.


"Kalau SAR itu kan kalau pesawat jatuh itu masih bisa memancarkan sinyal, ada ELT. Sebetulnya bisa ditangkap di frekuensi VHF (very high frekuensi) di 121.5 tapi kemarin nggak ketangkep. Entah kehalang apa jadi kita visual carinya," kata Putu.


Sementara itu menurut Pilot Mayor Pnb Akal Juang yang juga ikut dalam misi SAR AirAsia mengatakan Hercules bisa mencari pesawat yang hilang dengan lebih cepat dibanding helikopter. Memang Helikopter sendiri biasanya digunakan sebagai kendaraan SAR karena lebih mudah mencapai sasaran.Next



Halaman 1 2




Ikuti berbagai berita menarik hari ini di program "Reportase Sore" TRANS TV yang tayang Senin sampai Jumat pukul 15.30 WIB

(ear/vid)


Ikuti perkembangan detik demi detik upaya pencarian AirAsia QZ8501 disini.








Foto Video Terkait




Redaksi: redaksi[at]detik.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


Cerita di Balik Posko Crisis Center QZ8501 Juanda

Kamis, 01/01/2015 04:49 WIB


AirAsia Ditemukan


Budi Sugiharto - detikNews

Halaman 1 dari 3







Surabaya - PT Angkasa Pura I mendadak ramai ketika Pesawat AirAsia QZ8501 mengalami lost contact pada Minggu (28/12/2014) lalu. Perusahaan plat merah ini dengan cepat mendirikan posko Crisis Center.

Ruangan Serba Guna di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda pun disulap sedemikian rupa untuk menampung keluarga penumpang pesawat maskapai asal Malaysia itu. Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo menyebutkan peristiwa AirAsia ini adalah unusual condition.


"Kami memang mempunyai program pelatihan Unusual Condition Excercise untuk menghadapi situasi yang tidak terduga. Jadi kami sudah siap dari segala kemungkinan," kata Tommy di Crisis Center, Rabu (31/12/2014).


Musibah AirAsia QZ8501 yang hilang dan telah ditemukan di selatan Selat Karimata merupakan ujian pertama Angkasa Pura I. "Kami harus bergerak cepat, karena dunia pasti melihat Indonesia saat itu," kata Tommy.


Meski diakui Tommy, tanggung jawab terhadap penumpang dan keluarganya seharusnya tanggungjawab sepenuhnya pihak maskapai yang bersangkutan. "Tapi ini musibah, negara harus hadir dengan cepat. Kami Angkasa Pura harus provide karena kami yang paling siap secara infrastruktur. Bagaimanapun juga harus ada yang memimpin dan bertindak dengan cepat," ujarnya.


Apalagi ini menyangkut harkat martabat bangsa. "Pertama yang terpikir dari kami adalah penumpang dan keluarganya. Mereka harus kita layani dengan baik," kata Tommy.


Selanjutnya, Tommy harus mempertimbangkan kenyamanan keluarga penumpang yang pastinya diliputi kecemasan. Makanan hingga layanan psikolog langsung disiapkan. Ruangan yang masih gres pun dibagi-bagi sesuai kebutuhan.Next









Mulai hari anda dengan informasi aneka peristiwa penting dan menarik di "Reportase Pagi" pukul 04.00 - 05.30 WIB hanya di Trans TV

(gik/vid)


Ikuti perkembangan detik demi detik upaya pencarian AirAsia QZ8501 disini.








Foto Video Terkait












Sponsored Link


Twitter Recommendation



Redaksi: redaksi[at]detik.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


Cuaca di Perairan Pangkalan Bun Diprediksi Hujan Disertai Badai Guntur

Kamis, 01/01/2015 04:31 WIB


AirAsia Ditemukan


Prins David Saut - detikNews






Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan perairan lokasi pencarian QZ8501 akan diwarnai hujan. Tak hanya itu, hujan itu juga diprediksi disertai badai guntur.

Seperti yang dilansir BMKG, Kamis (1/1/2015), potensi hujan disertai badai guntur ini bisa terjadi di perairan Kalimantan Tengah. Arah kecepatan angin sekitar perairan itu juga diperkirakan antara 3-30 knot.


Tinggi gelombang ombak di perairan Kalimantan Tengah diperkirakan antara 1,3 meter hingga 3 meter. Sementara pada Rabu (31/12/2014) kemarin, Tim SAR gabungan menghadapi cuaca yang kurang bersahabat dengan ketinggian gelombang laut hingga 5 meter.


"Cuaca betul-betul menantang tugas-tugas kita. Ombak sampai 5 meter. Kecepatan angin 40 km/jam. Hujan lebat terutama di daerah pencarian, sehingga hari ini saya dan seluruh jajaran pelaksana di bawah, taruhannya dengan dinamikan cuaca di lapangan," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo pada Rabu (31/12) lalu.




Mulai hari anda dengan informasi aneka peristiwa penting dan menarik di "Reportase Pagi" pukul 04.00 - 05.30 WIB hanya di Trans TV

(vid/rni)


Ikuti perkembangan detik demi detik upaya pencarian AirAsia QZ8501 disini.








Foto Video Terkait












Sponsored Link


Twitter Recommendation



Redaksi: redaksi[at]detik.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


Mabuk Usai Rayakan Tahun Baru, Oknum Jaksa Terlibat Kecelakaan


Ardian Fanani/detikcom

Banyuwangi - ‎Tabrakan antar mobil terjadi di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Banyuwangi, Jawa Timur. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Namun Ironisnya, tabrakan tersebut melibatkan oknum Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Allisius Salacory.

Allisius dalam kondisi mabuk usai merayakan pesta pergantian tahun mengendarai mobil Avanza putih, nomor polisi P 1028 VM. Sekira pukul 01.00 WIB, Allisius mengendarai mobilnya secara oleng, ditambah lagi lampu mobil tak dinyalakan.


Sementara dari arah berlawanan, mobil jenis yang sama, nomor polisi L 1419 BD yang dikendarai Bagus, melintas. Tabrakan terjadi, mobil yang dikendarai oknum jaksa itu tiba-tiba saja berpindah jalur dan menabrak mobil yang dikendarai Bagus.


"Mobil dari arah timur ke barat. Lampunya mati. Saya lihat kok oleng ke kanan dan ke kiri, terus nabrak mobil ini," ujar Supri salah satu saksi mata, kepada detikcom, Kamis (1/1/2015) dini hari.


Menurut Supri, kondisi oknum jaksa ini terlihat mabuk. Allisius tak sadar telah menabrakkan mobil yang dikendarainya.


"Ya mabuk, wong jalan saja ndak kuat," pungkas Supri.


Sementara itu, Bagus mengaku sudah mengetahui jika pengemudi lawan tabrakannya itu dalam konsidi mabuk. Dari jarak 50 meter sebelum TKP tabrakan, mobil yang dikemudikan Allisius berjalan zig-zag. Next



Halaman 1 2




Mulai hari anda dengan informasi aneka peristiwa penting dan menarik di "Reportase Pagi" pukul 04.00 - 05.30 WIB hanya di Trans TV

(vid/vid)


Ikuti perkembangan detik demi detik upaya pencarian AirAsia QZ8501 disini.






Foto Video Terkait




Redaksi: redaksi[at]detik.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


Kapolda Jateng: Kebakaran Pasar Klewer karena Korslet

Kamis, 01/01/2015 03:34 WIB


Muchus Budi R. - detikNews



Solo - Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kebakaran besar yang meludeskan Pasar Klewer, Solo. Kesimpulannya, penyebab kebakaran adalah hubungan pendek arus listrik atau korsleting yang terjadi di salah satu kios di Blok D.

Kapolda Jateng, Irjen (Pol) Noer Ali memaparkan tim Labfor yang diterjunkan untuk melakukan olah TKP di Pasar Klewer telah menyelesaikan tugasnya. Dari penyelidikan yang dilakukan disimpulkan bahwa titik api pertama berasal dari korsleting arus listrik.


"Akibat korsleting. Tim yang kami turunkan telah memeriksa panel listrik yang diduga menjadi awal titik api, yaitu panel listrik di lantai satu blok D. Tim menemukan sisa-sisa jelaga yang lebih gelap dibanding sisa api di lokasi lain," paparnya kepada wartawan di Solo, Rabu (31/12/2014).


Panel listrik tersebut diketahui telah dalam kondisi keropos dan kemasukan air hingga mengenai perangkat miniatur circuit breaker (MCB) yang terletak di dalam panel. Air itulah yang memicu terjadi korsleting yang kemudian menimbulkan titik hingga kemudian membesar dan menghanguskan pasar sentra batik terbesar di tanah air itu.


"Karena itu masyarakat tidak perlu lagi berspekulasi mengenai penyebab kebakaran. Tidak ada sabotase. Hasil penyelidikan juga diperkuat dengan berbagai yang telah kita amankan yaitu panel listrik, MCB, kabel, logam penyekat listrik serta kumparan tembaga," pungkasnya.




Mulai hari anda dengan informasi aneka peristiwa penting dan menarik di "Reportase Pagi" pukul 04.00 - 05.30 WIB hanya di Trans TV

(mbr/vid)


Ikuti perkembangan detik demi detik upaya pencarian AirAsia QZ8501 disini.






Foto Terkait












Sponsored Link


Twitter Recommendation



Redaksi: redaksi[at]detik.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


Ganti Ban dan Dongkrak Terlepas, Sopir Tertimpa Truknya

Kamis, 01/01/2015 02:38 WIB


Prins David Saut - detikNews



Solo - Seorang sopir truk bermuatan kayu bernasib nahas saat mengganti ban kendaraannya yang kempes. Dongkrak yang ia pasang terlepas dan truknya menimpa dirinya.

Peristiwa ini terjadi di Jl Solo, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (1/1/2015) dini hari. Seorang saksi mata bernama Bahtiar menyaksikan sejumlah petugas menangani kecelakaan ini.


"Tadinya kempes ban, kemudian sopirnya ganti ban. Tapi waktu ganti itu dongkraknya terlepas dan truk menimpa si sopir," ujar Bahtiar kepada detikcom.


Bahtiar mengabadikan kejadian ini melalui lensa kamera ponselnya dan mengirimkannya ke pasangmata.com. Ia melihat peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.45 WIB.


"Sekarang lagi evakuasi, muatan truknya kayu sedang diturunkan agar beban truk jadi lebih ringan," ucap Bahtiar.


Truk itu melaju dari arah Sukoharjo menuju Solo, Jawa Tengah. Namun menjelang gapura 'selamat jalan', truk mengalami kempes ban dan berujung kecelakaan.






Bahtiar/pasangmata.com






Mulai hari anda dengan informasi aneka peristiwa penting dan menarik di "Reportase Pagi" pukul 04.00 - 05.30 WIB hanya di Trans TV

(vid/rni)


Ikuti perkembangan detik demi detik upaya pencarian AirAsia QZ8501 disini.






Foto Video Terkait












Sponsored Link


Twitter Recommendation



Redaksi: redaksi[at]detik.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com