Senin, 29/12/2014 12:20 WIB
AirAsia Hilang
Jakarta - Pemerintah Indonesia membuka lebar bantuan dari negara asing dalam mencari AirAsia QZ8501. Alhasil, Singapura, Malaysia, Australia dan Korea Selatan telah bergabung dalam pencarian. Namun ada alat khusus yang dibutuhkan Basarnas dari bantuan-bantuan asing itu.
"Ada 2 alat yang kita akan gunakan dalam operasi ini. Marine detector dan Submersible atau kapsul yang dapat turun sampai dasar laut, lebih dari 200 meter," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2014).
Marine detector yang dimaksud adalah detector bawah laut dengan spesifikasi yang canggih hingga mampu menentukan posisi keberadaan QZ8501. Untuk melengkapi kemampuannya itu, sebuah Submersible dibutuhkan untuk evakuasi apapun terkait QZ8501 dari dasar laut.
"Kita belum punya alat itu. Oleh karena itu, kita sampaikan yang kita butuhkan dengan menghubungkan yang akan membantu pencarian kepada Ibu Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi)," ujar Soelistyo.
Menurut Soelistyo, area pencarian di hari kedua ini ditentukan berdasarkan perhitungan data-data terakhir radar menangkap keberadaan QZ8501. Berbagai informasi terkait keberadaan pesawat dengan 155 penumpang itu akan ditindaklanjuti, namun tak akan dikonfirmasi jika tak benar.
"Kita evaluasi akuratnya informasi itu, yang penting bagi kita ada sistem dan prosedur dan komando pengendalian akurasi dan informasi itu," ucap Soelistyo.
Korban salah tangkap dibakar hidup hidup dan ditembak agar mengakui tuduhan. Saksikan "Reportase Sore" TRANS TV tayang Senin sampai Jumat pukul 16.45 WIB
(vid/jor)
Foto Video Terkait
Twitter Recommendation
Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar