Senin, 29/12/2014 11:41 WIB
AirAsia Hilang Kontak
Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengirimkan 2 kapal berteknologi canggih untuk membantu melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ8501. Berdasarkan kondisi di lapangan, BPPT mengatakan bahwa proses pencarian pesawat ini tak berbeda jauh dengan yang dilakukan dalam pencarian puing dalam insiden maskapai Adam Air.
"Teknologi yang digunakan tidak berbeda jauh dengan hilangnya pesawat Adam Air. Kondisi yang sama terulang kembali," ujar Ridwan Djamaludin, Kepala Deputi bagian Teknologi dan Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT dalam jumpa pers di gedung Kemenko Maritim, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2014).
Ridwan menjelaskan, kondisi dugaan lokasi hilangnya pesawat yang berada di kawasan laut memiliki kemiripan dengan kondisi pada saat kecelakaan pesawat Adam Air pada 2007 silam. Belajar dari pengalaman terdahulu, BPPT berusaha memproyeksikan kondisi yang mungkin akan terjadi di lapangan.
Di Indonesia, rumitnya pencarian kotak hitam di bawah laut pernah dilakukan maskapai Adam Air saat pesawatnya jatuh di perairan Majene, Sulawesi Selatan, pada 2007 lalu.
"Tingkat kesulitan di Selat Karimata dengan kedalaman laut yang dangkal serta topografi yang tidak terlalu dalam membantu dalam pencarian yang tidak berbeda jauh dengan Adam Air," jelasnya.
"Untuk kesiapan, saat ini BPPT sedang berkoordinasi dengan Basarnas dan Dinas Perhubungan Laut untuk membantu berbagi wilayah pencarian agar efisien," kata Ridwan.
Kapal canggih milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang memiliki sensor khusus, ikut diterjunkan untuk mencari AirAsia QZ8501 yang hilang. Kapal yang diberi nama Baruna Jaya I dan IV tersebut memang memiliki kemampuan mencari kapal atau pesawat yang tenggelam di dasar laut.
Kapal Baruna Jaya bukan kapal sembarangan. Kapal tersebut memiliki track record bagus dengan berhasil menemukan bangkai pesawat Adam Air Boeing 737 dan Kapal Bahuga Jaya yang tenggelam di laut.
Korban salah tangkap dibakar hidup hidup dan ditembak agar mengakui tuduhan. Saksikan "Reportase Sore" TRANS TV tayang Senin sampai Jumat pukul 16.45 WIB
(rni/nwk)
Foto Video Terkait
Twitter Recommendation
Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar