Pangkalan Bun - Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, menjadi perhatian masyarakat luas setelah pesawat AirAsia QZ8510 jatuh di laut sejauh 120 nautical mile (sekitar 220 Km) dari Pangkalan Bun. Kota ini mendadak hening saat ribuan warganya duduk di jalanan merayakan tahun baru tanpa hiruk pikuk.
Pantauan detikcom, perayaan pergantian tahun digelar di Bundaran Pancasila, Pangkalan Bun, Kota Waringin Barat, Kalteng, Kamis (1/1/2015). Sebuah panggung besar lengkap dengan sound system didirikan di tengah jalan sebagai pusat acara.
Namun tak ada artis penghibur, tak ada pula sorak sorai warga merayakan pergantian tahun. Semua acara hiburan itu mendadak diubah menjadi 'Doa Bersama Lintas Agama Dalam Rangka Turut Berbela Sungkawa Atas Tragedi Pesawat AirAsia'.
Saat pukul 00.00 WIB, acara pergantian tahun baru berlangsung sunyi setelah 5 orang pemuka lintas agama membacakan doa bagi korban dan keluarga korban jatuhnya AirAsia QZ8501. Ribuan warga yang duduk dan berdiri khusyuk mengamini doa-doa dari pemuka agama.
Dalam sambutannya Bupati Kota Waringin Barat Ujang Iskandar, acara perayaan tahun baru 2015 sengaja diubah dengan doa sebagai bentuk empati dan duka cita bagi keluarga korban jatuhnya pesawat AirAsia tujuan Surabaya-Singapura.
"Tidak ada kegiatan menyalakan kembang api, terompet, hiburan-hiburan di seluruh Kota Waringin Barat. Saya harap ditiadakan semua itu," kata Ujang kepada warganya.
"Atas nama masyarakat Kota Waringin Barat kami semua berduka terhadap semua korban AirAsia yang sekarang sudah ditemukan dan sedang kita bantu evakuasinya," imbuhnya.
"Mudah-mudahan seluruh keluarga yang ditinggalkan dan korban dapat tempat layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa," tambahnya lagi.
(iqb/vid)
Ikuti perkembangan detik demi detik upaya pencarian AirAsia QZ8501 disini.
Foto Video Terkait
Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar