Jakarta - Pencarian besar-besaran dilakukan hari ini di lokasi hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura. TNI tak hanya mengerahkan armada tempurnya, tapi pasukan elite ikut diterjunkan ke lokasi pencarian.
"TNI dalam operasi SAR mengeluarkan seluruh kekuatan untuk cari bantuan, TNI AU, AL dan kita sudah mulai bergerak mulai kemarin siang," kata Komandan Puspenerbal Laksma Sigit Setyanta dalam jumpa pers di Bandara Juanda, Surabaya, Senin (29/12/2014).
Di antara yang ikut diterjunkan adalah Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), yaitu satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL dari detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut. Denjaka diterjunkan dengan 1 pesawat Casa.
"Personel Denjaka dari udara dan 3 tim Kopaskas dari Armabar dan Armatim dan tim penyelam," terangnya.
Untuk kapal perang yang diterjunkan ada 8 KRI, dengan berbagai tipe. Yaitu KRI Pattimura, KRI Hasanuddin, KRI Todak, KRI Banda Aceh, dan lainnya. Sementara pesawat ada 6 termasuk yang diterbangkan dari Pondok Cabe (Tangsel) dan Pangkal Pinang (Bangka-Belitung).
"Kita dapat bantuan juga dari teman-teman Singapura dan Malaysia," ujarnya. Total 6 pesawat dari Singapura dan Malaysia.
Operasi pencarian ini sudah dimulai pagi tadi sejak matahari terbit dan akan dimaksimalkan sebelum matahari terbenam. Pada operasi kemarin, tim terkendala cuaca yang buruk, awan rendah dan jarak pandang yang pendek.
"Kami mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia mudah-mudahan tim SAR, TNI, Basarnas dapat menemukan pesawat (AirAsia)," ucap Sigit.
Korban salah tangkap dibakar hidup hidup dan ditembak agar mengakui tuduhan. Saksikan "Reportase Sore" TRANS TV tayang Senin sampai Jumat pukul 16.45 WIB
(iqb/nrl)
Foto Video Terkait
Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar