Yogyakarta, - Balai Arkeologi Yogyakarta yang melakukan penelitian di situs-situs purba di Jawa telah menemukan beberapa fosil kera raksasa purba atau king kong Jawa purba (Gigantopithecus) di situs Semedo, Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Tegal, Jawa Tengah. Sebelumnya, para peneliti juga menemukan gajah kerdil purba (Stegodon) pada tahun 2013, di situs Semedo.
Menurut Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta, Siswanto usai memberikan kuliah umum di Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto pada Sabtu (29/11) lalu mengatakan jika penemuan kera raksasa purba atau king kong Jawa purba merupakan penemuan yang fenomenal dan sensasional, karena selama ini hewan tersebut hanya ditemukan fosilnya di daratan China, India, dan Vietnam yang perbatasan dengan China. Sehingga sebelum ditemukan fosil kera raksaksa purba di Jawa, para peneliti masih berkesimpulan jika habitat Gigantopithecus hanya ada di China dan Asia Selatan saja.
"Penemuan Gigantopithecus di Semedo telah membuka cakrawala bahwa persebaran Kera Raksasa Purba (King Kong Jawa Purba) yang tingginya mencapai 3 meter (9-10 feet) ini ada di Jawa," kata Siswanto dalam rilis Unsoed yang diterima, Minggu (30/11/2014).
Menurut dia, Ada beberapa jenis Gigantopithecus antara lain Gigantopithecus Giganteus, Gigantopithecus Bilaspurensis, dan yang di Semedo adalah Gigantopithecus Blacki. Gigantopithecus Jawa sendiri ditemukan berada pada lapisan tanah berumur geologi antara satu juta tahun yang lalu. Dimana dalam kurun waktu tersebut daratan Asia (China-Vietnam) dengan daratan Jawa-Sumatera-Kalimantan masih menyatu, sehingga kemungkinan besar persebaran atau migrasi mereka sekitar Asia Tenggara sampai ke Jawa.
"Kera raksasa purba ini termasuk yang beraktivitas terestrial (binatang darat), dan diasumsikan para ahli bentuknya seperti gorila dan orang utan. Karena binatang herbivora makanan mereka berupa campuran antara biji-bijian, buah-buahan, sejenis rumput, mereka juga memakan bambu," ujarnya.
Dengan penemuan kera raksasa purba (Gigantopithecus) semakin melengkapi penelitian arkeologi dan paleontologi di Situs Semedo Kecamatan Kedungbangteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah setelah sebelumnya pada 2013 lalu, Balai Arkeologi Yogyakarta juga menemukan fosil gajah kerdil purba (Stegodon) yang setelah diindentifikasi merupakan fauna endemik Situs Semedo dengan penamaan ilmiahnya Stegodon (pygmy) semedoensis.
"Berdasarkan analisis morfometri mandibula termasuk famili Stegodontidae dengan ukuran mandibula dibawah normal, tingkat pertumbuhan gigi geligi telah dewasa, temuan ini representatif pada situs di Jawa (Situs Semedo) yang belum dijumpai di tempat lain, dan belum ada penamaan ilmiah sebelumnya," ungkapnya.
Mulai hari anda dengan informasi aneka peristiwa penting dan menarik di "Reportase Pagi" pukul 04.00 - 05.30 WIB hanya di Trans TV
(arb/mpr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar