Jakarta - Munas IX Golkar di Bali resmi dibuka semalam oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie atau Ical. Kini, sorotan tertuju siapa calon Ketua Umum yang siap bersaing dengan Ical selain Airlangga Hartarto?
Menghadapi Airlangga dalam perebutan kursi ketum, sepertinya bukan persoalan besar bagi Ical. Berbekal pengalaman serta dukungan, Ical di atas kertas mungkin unggul dari mantan Ketua Komisi VI DPR itu. Beberapa poin yang terjadi secara bertahap menjelang sampai terjadinya Munas membuktikan dukungan terhadap Ical. Salah satunya, kedatangan petinggi parpol Koalisi Merah Putih ke Munas seperti menjadi 'dukungan' positif buat Ical.
Bahkan, ada prediksi hasil Munas IX bakal berlangsung secara aklamasi dengan memilih Ical kembali sebagai ketua umum. Dukungan penuh DPD I, sebagian DPD II serta ormas sayap Golkar menjadi acuan kekuatan mantan Menko Kesra itu. Meskipun Sekjen Golkar Idrus Marham membantah adanya skneario terpilihnya Ical secara aklamasi.
"Pak Aburizal tidak pernah minta-minta jabatan," kata Idrus di Nusa Dua, Bali, Mingggu (30/11/2014).
Lantas, bagaimana dengan peluang kubu Presidium Partai Penyelamat? Jika melihat hari pertama Munas, sulit berharap dari kubu ini untuk maju di Munas Bali. Meski memang hal ini tidak bisa ditebak.
Sejauh ini ada empat nama yaitu Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Zainudin Amali yang masih punya peluang maju sebelum Selasa (2/12). Tapi, lucu kalau salah seorang dari mereka tiba-tiba besok mendaftarkan diri ikut bersaing melawan Ical. Pasalnya, tokoh-tokoh ini adalah poros yang menolak pelaksanaan Munas di Bali.
Sikap keras kubu Agung Laksono cs yang menginginkan Munas di gelar awal 2015 seperti menjadi tawaran terakhir. Sayangnya, Ical bukannya melunak tapi justru makin mempertahankan momen Munas di Bali. Hal ini yang sulit mencari titik temu. Beberapa kali Ketua Dewan Pertimbangan Golkar melakukan uapaya islah, tapi selalu deadlock. Terlebih saat pemberian kata sambutan di Munas, Ical beberapa kali menyindir kubu Agung Laksono cs. Salah satunya sindiran pembentukan Presidium Penyelamat Partai.
"Cara yang mereka tempuh pada dasarnya adalah sebuah kudeta yang bersifat inkonstitusional karena menabrak dari tata aturan Partai Golkar," kata Ical.
Apakah Ical di Munas Bali benar-benar melaju tanpa perlawanan? Hal ini yang harus ditunggu.
Ikuti berbagai berita menarik hari ini di program "Reportase Sore" TRANS TV yang tayang Senin sampai Jumat pukul 15.30 WIB
(hat/mpr)
Foto Video Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar