Selasa, 02/12/2014 01:02 WIB
Halaman 1 dari 2
Denpasar - Nurdin Halid mengakui adanya pertemuan dengan sejumlah DPD I pada H-1 Munas yang ia sebut sebagai pra-munas. Meski mengingat posisinya sebagai Ketua SC Munas, Nurdin menganggap pertemuan itu hal biasa.
"Pertemuan itu sebagai steering committee pra munas, untuk memberikan gambaran kepada Ketua DPD I se-Indonesia," kata Nurdin di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Senin (1/12/2014).
Bagaimana dengan sisi netralitas sebagai Ketua SC? "Ah, itu biasa," jawabnya.
Nurdin membantah bahwa pertemuan tanggal 29 November itu membahas tentang tata tertib pemilihan ketum. Ia mengaku tidak memberikan arahan kepada para Ketua DPD untuk memilih Aburizal Bakrie.
"Tidak (mengarahkan dukung Ical). Itu biasa saja. Kalau kita steering committee itu menyiapkan materi dan sudah jauh-jauh hari. Jadi malam itu bukan buat tatib," ujar mantan bos PSSI itu.
Sebelumnya, beredar rekaman rapat dengan suara Nurdin Halid yang menceritakan pengalaman Munas PSSI di Bali. Pengalaman itu menjadi dasar menyusun skenario yang dilakukan pada Sabtu, 29 November 2014 malam atau sehari jelang Munas IX.
"Pertama kita harus kuasai pembuatan tata tertib Munas. Ini licik, ini licik memang. Tapi kita harus punya jagoan-jagoan sidang atau 'floor leader' dan jagoan itu adalah Bapak-bapak sekalian. Pilih dua orang tiap provinsi untuk jadi jagoan sidang, masalah nanti jadi tiga atau empat itu tidak masalah. Nanti para jagoan ini berargumentasi dan berdebat secara keras, berkelahi pun boleh," ujar Nurdin dalam rekaman tersebut.Next
Akhiri hari anda dengan menyimak beragam informasi penting dan menarik sepanjang hari ini, di "Reportase Malam" pukul 01.30 WIB, hanya di Trans TV
(imk/ahy)
Foto Video Terkait
Twitter Recommendation
Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar