Makassar, - Terkait kasus bentrokan mahasiswa dan polisi, yang menyebabkan seorang warga bernama Ari Pepe (17) tewas, pihak Rektorat Universitas Muslim Indonesia (UMI) mengambil kebijakan meliburkan mahasiswanya pada Jumat besok (28/11).
"Kami sudah ambil kebijakan, besok perkuliahan diliburkan, sementara 1 hari saja, selanjutnya kita lihat situasi dan kondisi," ujar Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMI, Prof Dr Ahmad Gani.
Guru Besar Ilmu Hukum UMI ini menyayangkan jatuhnya korban tewas dari pihak warga dalam bentrokan antara mahasiswa dengan polisi di jalan Urip Sumoharjo, antara kantor Gubernur dan pintu keluar kampus UMI. Sementara menurut Dekan Fak. Teknik Industri UMI, Zakir Sabhara pada detikcom, meminta pada seluruh civitas akademika kampus UMI, agar menahan diri dan tidak mudah terprovokasi.
"Mahasiswa UMI harus menjadi bagian dari solusi atas peristiwa yang terjadi, harus cermat dan teliti serta menganalisa dengan baik setiap informasi yang diterima, agar tidak tergiring ikut arus pada pihak yang ingin memperkeruh keadaan," ujar Zakir.
Dalam penyerbuan warga ke dalam kampus UMI, yang terjadi sekitar pukul 20.00 wita, sebanyak 5 sepeda motor dan pos security pintu keluar UMI dibakar massa dari kelompok warga. Bentrok antar mahasiswa dan warga ini merupakan aksi susulan dari bentrokan mahasiswa dan polisi di sekitar pintu keluar kampus UMI dan kantor Gubernur Sulsel.
Seperti diketahui sebelumnya, Ari Pepe, adalah warga jalan Pampang I, Kel. Pampang, Kec. Panakukang, yang kerap menjadi "Pak Ogah" di pemutaran jalan depan kampus UMI. Ari ikut dalam massa mahasiswa UMI yang jumlahnya puluhan, yang hendak berunjukrasa menolak kenaikan harga BBM di depan kantor Gubernur Sulsel.
Ikuti berbagai berita menarik hari ini di program "Reportase Sore" TRANS TV yang tayang Senin sampai Jumat pukul 15.30 WIB
(mna/fjr)
Foto Terkait
Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar