Sabtu, 31 Januari 2015

Beri Masukan ke Jokowi soal KPK dan Polri, Akademisi Nasional Kumpul di UGM





(Foto: Bagus Kurniawan/detikcom)




Yogyakarta - Sejumlah tokoh dan akademisi nasional dari berbagai perguruan tinggi hari ini berkumpul di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). Seruan yang dilakukan dari kampus UGM ini yang ketiga kalinya. Pertama kali pada tanggal 25 Januari 2015. Kedua pada tanggal 28 Januari 2015 dan ketiga hari ini Minggu (1/2/2015).

Mereka bertemu untuk membahas dan memberi masukan kepada presiden mengenai masalah KPK dan Polri yang belum menunjukkan solusi pemecahan.


Hadir dalam acara itu diantaranya Rektor UGM, Prof Ir Dwikorita Karnawati, Wakil Rektor Dr Paripurna, anggota tim 9 Prof Dr Hikmahanto Juwana, mantan Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr Syafi'i Ma'arif, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Prof Dr Edy Suandi Hamid, wakil Forum Rektor Indonesia (FRI) Prof Dr Widodo, guru besar Fisipol UGM Prof Dr Muchtar Mas'ud, Prof Dr Purwo Santosa, Prof Dr Susetyawan, Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi UGM, Dr Zainal Arifin Muchtar, Dr Robert Setya (UKDW), Dr Rimawan Pradiptyo dari Gerakan Masyarakat untuk Transparansi Indonesia (Gemati) dan perwakilan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UGM dan lain-lain.


Sebelum mengeluarkan pernyataan sikap, seusai sarapan pagi para peserta berdiskusi bersama di lantai 3 Ruang Multi Media UGM. Diskusi selama lebih kurang 1,5 jam itu untuk menyamakan persepsi dan redaksional isi pernyataan keprihatinan dan seruan dukungan akademisi nasional untuk pemberantasan korupsi.


Setelah diskusi selesai, peserta kemudian turun dan membacakan pernyataan sikapnya di depan Balairung UGM. Pernyataan sikap dibacakan langsung oleh guru besar Fisipol Prof Dr Muchtar Mas'ud. Satu persatu mulai dari Rektor UGM, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Prof Dr Edy Suandi Hamid, wakil Forum Rektor Indonesia (FRI) Prof Dr Widodo.


"Kita dari kampus akan terus menyuarakan dan memberikan rekomendasi berkaitan dengan situasi yang terjadi di negara ini," kata Dwikorita mengawali pidatonya.


Menurut dia kondisi Indonesia saat ini seperti dalam penanganan bencana, yakni mulai dari waspada, siaga hingga awas. Dengan demikian, pihaknya akan terus untuk memberikan rekomendasi-rekomendasi di setiap level terhadap situasi saat ini.Next



Halaman 1 2




Indonesia jadi surga pelaku pedopilia dunia. Saksikan di program "Reportase Sore" TRANS TV Senin sampai Jumat pukul 16.45 WIB

(bgs/try)


Setelah eksekusi 6 terpidana mati narkoba, dua negara menarik duta besarnya. Bagaimana perkembangan terkini? Simak di sini.








Foto Video Terkait




Redaksi: redaksi[at]detik.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar