Jakarta - Presiden Joko Widodo menyebut penyalahgunaan narkotika di Indonesia saat ini tengah memasuki tahap gawat darurat. Untuk itu, Badan Nasional Narkotika (BNN) pagi ini menggelar program rehabilitasi bagi 100 ribu pengguna narkoba se-Indonesia.
"Tahun 2015 ini merupakan langkah besar bagi kita semua termasuk beberapa kementerian dan institusi pemerintahan karena tahun ini kita akan melakukan program rehabilitasi 100 ribu pengguna narkoba di Indonesia," ujar Kepala BNN Komjen Anang Iskandar.
Hal itu diungkapkannya saat memberi sambutan di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Sabtu (30/1/2015). Hadir dalam acara tersebut antara lain Menko Polhukam Tedjo Edy Purdijatno, Menkum HAM Yasonna H Laoly, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Mendikbud Anies Baswedan, Menkes Nila F Moeloek, Menkominfo Rudiantara, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Kabareskrim Polri Irjen Pol Budi Waseso.
"Ini dalam rangka rehabilitasi sesuai perintah presiden, maka tahun ini akan direhabilitasi paling tidak 100 ribu penyalahguna narkoba. Kalau memang penyalahguna narkoba ini jumlahnya sudah 4 juta orang. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya," lanjutnya.
Anang menyebutkan pihaknya akan menggandeng seluruh instansi pemerintah dan masyarakat yang punya fasilitas rehabilitasi. BNN akan menggandeng TNI dan Polri untuk menekan jumlah penggunaan narkoba.
"Untuk rehabilitasi, kita akan memfungsikan rumah sakit jiwa dan rumah sakit yang ada di seluruh Indonesia untuk merehabilitasi. Kita juga akan menggerakkan masyarakat supaya muncul keinginan untuk membangun rehabilitasi, termasuk memberdayakan mereka yang sudah mempunyai tempat rehabilitasi yang digerakkan oleh masyarakat," sambung pria bintang tiga ini.
"Kami berharap di tahun berikutnya gerakan ini akan tetap sukses untuk berjalan dengan baik dari tahun ke tahun," tutupnya.
Ikuti berbagai berita menarik hari ini di program "Reportase Sore" TRANS TV yang tayang Senin sampai Jumat pukul 15.30 WIB
(aws/mpr)
Setelah eksekusi 6 terpidana mati narkoba, dua negara menarik duta besarnya. Bagaimana perkembangan terkini? Simak di sini.
Foto Video Terkait
Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar