Denpasar - Mawar dan cokelat biasanya menjadi kado istimewa di Valentine Day. Namun di Bali, hari kasih sayang itu diisi dengan kegiatan sosial nan bermanfaat melalui sekantong darah.
Ratusan orang malah berbondong-bondong mendonorkan darahnya menyambut hari kasih sayang. Mereka secara bergantian mengisi formulir keikutsertaan menyumbangkan sekantong darahnya mulai dari pelajar, anak band, pegawai kantoran dan elemen masyarakat lainnya.
Valentine Day dengan donor darah ini diadakan di Jl PB Sudirman, Denpasar. Di sebuah tempat kursus bahasa Inggris terkemuka di Bali.
Tepat di sebuah ruangan di lantai dua, donor dilakukan. Di dalam ruangan itu, berjejer tiga buah tempat tidur. Tempat tidur lipat, untuk rebah para pendonor. Mereka para pendonor mengikuti ketentuan boleh atau tidaknya mendonor darah.
Ketentuan itu mulai dari ukuran cek tensi darah, cek hemoglhobin, kemudian diambil darah. Usai mendonor, pendonor diberikan telur dan teh hangat.
Dan setelah diambil darah, para pendonor pun diminta untuk tidak terburu-buru bangun. Petugas PMI (Palang Merah Indonesia) mengingatkan apabila masih terasa pusing sebaiknya pendonor rebah kembali.
Menurut salah satu pasien donor, Osin Suryatyani, 'Valday' tidak mesti melulu harus dirayakan dengan cokelat dan mawar. Karena itu, donor darah lebih berarti ketimbang dua hal yang sudah menjadi hal umum di masyarakat Indonesia. "Pastinya saya ingin berbagi saja," kata dia.
Sementara itu, pantia acara dari Junior Chamber Indonesia (CJI) menyatakan kegiatan sosial yang dibuka untuk umum ini merupakan kegiatan untuk membuat sesuatu yang berarti kepada anak muda, khususnya. Ketimbang harus berhura-hura dengan membagikan cokelat dan mawar.
"Kami mencoba mengajak peduli terhadap sesama dan responsnya cukup baik. Berjalan dengan lancar," kata Ketua Panitia Donor Darah, Diah Widiawati.
Donor darah yang berlangsung lebih dari dua jam ini pun menghasilkan ratusan kantong darah. Selanjutnya, kantong-kantong darah itu akan digunakan atau dimanfaatkan di RS Wangaya, Denpasar.
Indonesia jadi surga pelaku pedopilia dunia. Saksikan di program "Reportase Sore" TRANS TV Senin sampai Jumat pukul 16.45 WIB
(aan/aan)
Foto Terkait
Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar