Rabu, 11 Februari 2015

Kisah Keluarga yang Terpisah 15 Tahun dengan Anak saat Konflik Aceh


 Kisah Keluarga yang Terpisah 15 Tahun dengan Anak saat Konflik AcehNuraisyahwati (Foto: Ist)

Banda Aceh - Konflik Aceh yang terjadi selama 30 tahun masih menyimpan sejumlah kisah pilu bagi para korban. Saat perang berkecamuk, banyak warga yang memilih melarikan diri ke luar Aceh untuk menyelamatkan diri. Terlebih mereka yang berasal dari suku non-Aceh.

Kala Aceh sudah berdamai pada 15 Agustus 2005 silam, warga yang memilih hijrah dari Aceh banyak yang belum kembali. Banyak warga berharap dapat bertemu kembali dengan keluarga mereka yang terpisah. Satu di antaranya adalah keluarga pasangan Hakim Tib dan Syarifah warga Desa Ie Jeureungeh, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya.


Pasangan Hakim dan Syarifah ini sudah hilang kontak dengan putri sulung mereka, Nuraisyahwati sejak 2000 silam. Nuraisyahwati yang kini diperkirakan menetap di wilayah Jawa Timur memilih keluar dari Tanah Rencong karena ikut suami yang berasal dari Jawa Timur.


"Tahun 2000 banyak suku non-Aceh diminta keluar. Adik saya kebetulan menikah dengan orang Jawa Timur ikut meninggalkan Aceh karena merasa ketakutan," jelas seorang adik Nuraisyahwati, Farzan, saat dihubungi wartawan, Kamis (12/2/2015).


Nuraisyahwati bersama suami, awalnya memilih hijrah ke Banda Aceh setelah rumah dan desa mereka di Patek, Aceh Jaya dibakar oleh pihak bertikai. Setelah tsunami memporak-porandakan Aceh pada 26 Desember 2004 silam, Nuraisyahwati kemudian meninggalkan Aceh dan menetap di Jawa Timur.


"Kami dapat informasi dari orang-orang kakak sudah pindah ke Jawa Timur. Tapi kami tidak tahu alamatnya," jelas Farzan.


Sejak 2000 silam, keluarga tak pernah lagi mendapat kabar dari Nuraisyahwati. Ayahnya yang kini sudah sakit-sakitan sangat berharap dapat bertemu kembali dengan sang buah hati. Keluarga berharap ada pihak yang dapat mempertemukan mereka.


"Meskipun tidak bertemu secara tatap muka juga tidak apa-apa. Namun kami bisa berbicara dengannya melalui telpon saja, yang penting kami mengetahui keberadaannya,” harap Farzan.


Jika ada yang mengetahui atau menemukan Nuraisyahwati dan suami Mastono yang diperkirakan kini berdomisili di Padang Klieng, Jawa Timur, dapat menghubungi 081360633716 atas nama Farzan, dan 081269514236 atas nama Muhadi.




Indonesia jadi surga pelaku pedopilia dunia. Saksikan di program "Reportase Sore" TRANS TV Senin sampai Jumat pukul 16.45 WIB

(rul/try)






Foto Video Terkait




Redaksi: redaksi[at]detik.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar