Kamis, 12/02/2015 09:44 WIB
Halaman 1 dari 2
Jakarta - Pembunuhan berencana yang dilakukan dengan sadis terus terjadi di Indonesia. Bahkan, tidak sedikit yang menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi korbannya. Lantas apa motif terbesar mereka nekat mencabut nyawa orang lain?
Seorang hakim di sebuah pengadilan negeri Jawa Timur menuturkan motif terbesar adalah karena perempuan/masalah cinta.
"Dari 14 kasus pembunuhan yang saya tangani, motif terbesar adalah karena perempuan," kata hakim yang enggan disebutkan namanya itu saat berbincang dengan detikcom, Kamis (12/2/2015).
14 kasus pembunuhan itu terjadi di sebuah kabupaten di wilayah hukumnya yang ia tangani sepanjang 2011-2014 atau rata-rata 5 pembunuhan dalam satu tahun. Dari para terdakwa yang ia adili, umumnya mereka nekat membunuh karena cemburu jika istrinya jalan dengan lelaki lain.
"Umumnya membunuh dengan senjata tajam, celurit. Ada juga yang dengan santet. Tapi karena santet tidak mempan, pakai senjata tajam.," kisahnya.
Di tempat kedua, pembunuhan berencana dilakukan karena motif dendam. Rasa dendam ini muncul karena hal-hal sepele seperti karena diejek yang menyinggung harga diri. Di urutan terakhir baru karena motif ingin memiliki harta orang lain. Seperti pembunuhan dilakukan dengan tujuan mencuri, menguasai sepeda motor dan sebagainya.
"Hukuman terberat yang kami jatuhkan 20 tahun penjara. Kalau korban, dari 14 kasus belum ada yang sampai dimutilasi," ceritanya.Next
Ikuti berbagai berita menarik hari ini di program "Reportase Sore" TRANS TV yang tayang Senin sampai Jumat pukul 15.30 WIB
(asp/try)
Foto Video Terkait
Twitter Recommendation
Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar