Rabu, 11 Februari 2015

Gaya Ahok Blusukan, Pakai Sepatu Sandal Plastik Hingga Dikawal 3 Polisi Bersenjata



Gaya Ahok Blusukan, Pakai Sepatu Sandal Plastik Hingga Dikawal 3 Polisi BersenjataFoto: Elza/detikcom


Jakarta - Pagi ini Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengawali hari dengan blusukan ke proyek pengerjaan tanggul Kali Sunter, Jakarta Utara. Ahok menggunakan sepatu sandal plastik dan dikawal oleh 3 polisi bersenapan laras panjang.

Pantauan di lokasi, Jl. Yos Sudarso, Kamis, pagi tadi, Ahok meninjau 2 titik di Kali Sunter yang sedang dibangun tanggul. Sesekali mantan Bupati Belitung Timur itu tampak menggeleng-gelengkan kepala melihat proyek yang sempat terhenti tersebut.


Saat blusukan itu, Ahok mengenakan batik berwarna kuning. Dia ditemani Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, T Iskandar dan Kepala Tata Kelola Air DKI Jakarta Agus Priyono, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi, dan Kepala Sudin Kebersihan Jakarta Utara Bondan Diah Ekawati. Menyesuaikan area blusukan, Ahok memakai sepatu sendal plastik berwarna biru. Lokasi tempat blusukan suami Veronica Tan itu memang becek dan banyak tanah merah.


"Sampah mesti beres, nggak boleh nggak beres itu," ujar Ahok kepada jajarannya saat berada di Tanggul Kali Sunter, Kamis (12/2/2015).


Tiga polisi yang mengawal tampak aktif memantau Ahok saat blusukan. Seorang polisi stand by berjaga di dekat Ahok. Ada pun 2 lainnya mengawasi situasi di sekitarnya. Ketiga polisi ini mengendarai motor dan mengikuti mobil dinas Toyota Land Cruiser B 1966 RFR milik Ahok.


Untuk diketahui, saat beraktivitas sehari-harinya, Ahok biasanya hanya dijaga oleh 1 tim ajudan yang terdiri dari 5 orang dan ditambah dengan beberapa petugas Satpol PP. Entah apa yang berbeda hingga 3 polisi berpakaian lengkap dengan senjata turut serta dalam penjagaan Ahok hari ini.


Ahok menegaskan blusukan pagi ini agar pekerjaan proyek pembangunan tanggul Kali Sunter harus segera selesai. Diakuinya, kalau pekerjaan sempat terhenti karena masalah birokrasi.


"Saya mau pastikan supaya ini dikejar cepat, ini sudah dicor. Ini sempat terhenti. Kalau ditanggul sampai seperti ini, luapan (air) nggak sampai jalan sehingga jalur ekonomi di sini tetap aman. Jadi persoalannya itu birokrasi. Itu (katanya) belum ada dananya, awal tahun lah, belum tender, apalah. Saya bilang boleh nggak sih dikerjain dulu. Ini PU pusat. Kendalanya itu," keluhnya.




Indonesia jadi surga pelaku pedopilia dunia. Saksikan di program "Reportase Sore" TRANS TV Senin sampai Jumat pukul 16.45 WIB

(ear/hat)






Foto Video Terkait




Redaksi: redaksi[at]detik.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar